v PENGERTIAN PEMUDA
Pemuda adalah generasi muda sebagai pewaris, penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan
nasional, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang
paling sentral dalam artian bahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai
budaya, kejuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan
dedikasi.
v PENGERTIAN
SOSIALISASI
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup
bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi
cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam
masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian
sosialisasi menurut para ahli
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu
belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya
agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati
serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati
serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada
warga masyarakat yang baru.
v INTERNALISASI
BELAJAR DAN SOSIALISASI
Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama
v PROSES
SOSIALISASI
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami
seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.
• Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang
anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk
memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai
melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang
diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum
dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna
kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.
• Tahap meniru (Play Stage)
• Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
Semakin
sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa.
Mulai
terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan
sebagainya.
Anak mulai
menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan
seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada
posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Kesadaran
bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut
merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan
diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
• Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan
oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari
adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan
berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai
berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang
berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan
dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar
keluarganya.
• Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
• Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah
dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain,
ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya
peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak
dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah
menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
v PERNANAN
SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT.
Mahasiswa dan pemuda memiliki peran yang sama di masyarakat,
karena mahasiswa adalah sekumpulan pemuda yang berosialisasi di lingkungan
masyarakat. Peran mereka justru sangat penting di masyarakat, sebagai
pemuda seharusnya kita dapat membuat perubahan bagi masyarakat yang kita diami
saat ini. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama
dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat
istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh
pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari
kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan
negara oleh karena itu peran mereka sangat diperlukan. Kita sebagai mahasiswa
harusnya lebih berfikir ke depan dan positif. Semua tingkah laku kita akan
selalu di pantau oleh masyarakat jadi sebaiknya kita tidak bertindak sembrono
dalam mengatasi masalah apapun.
Pola Dasar Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda.
Landasan
Idiil
: pancasila
Landasan
Konstitusional : Undang-Undang
dasar 1945
Landasan
Strategis
: Garis-garis Besar Haluan Negara
Landasan
History
: Sumpah pemuda 28 oktober 1928 dan
prolamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945
Landasan
normatif
: Etika,tata nilai dan kebudayaan luhur.
Tanpa ikut sertanya pemuda dalam pembangunan suatu negara akan
berjalan sulit,bukan karena pemuda sebagai lapisan masyarakat yang cukup besar
tetapi juga tanpa adanya kegairahan dan kreatifitas dalam menciptakan
pembangunan nasional akan berjalan sulit
v PENGERTIAN
POKOK PEMBINAAN DAN PENGEBANGAN GENERASI MUDA
1. Generasi muda sebagai subyek pengembangan
dan pembinaan adalah mereka yang memiliki bekal-bekal dan landasan untuk
mandiri dalam keterlibatannya.
2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan
pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pengembangan dan pengembangan
pendidikan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat yang optimal.
Tujuan pokok sosialisasi adalah untuk membuat mahasiswa
menjadi lebih terbuka terhadap orang-orang ataupun kejadian-kejadian di
sekitarnya.
v MASALAH – MASALAH
GENERASI MUDA
Masalah generasi muda saat ini sangat bervariasi dan jika
dibahas satu per satu tidak akan ada habisnya. Generasi muda atau bisa disebut
juga remaja yang sedang dalam tahap pencarian jati diri. Tahap itukah yang
rentan akan godaan, baik godaan dari diri sendiri atau dari lingkungan sekitar.
Pergaulan mereka bersama teman - teman mereka juga dapat mempengaruhi pola
pikir mereka. Masalah yang timbul pada generasi muda itu diakibatkan karena
mereka belum bisa memilih mana yang terbaik untuk masa depan mereka. Kebanyakan
remaja saat ini hanya mementingkan kehidupan glamorisasi mereka. Walaupun masih
ada remaja yang berlomba-lomba dan bersaing dalam menimba ilmu. Kenakalan
remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak
berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan
dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa.
Adapun masalah yang dihadapi remaja saat ini adalah :
a. Kebutuhan
Akan Figur Teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang
berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar
nasihat-nasihat bagus yang hanya tinggal kata-kata indah.
b. Sikap
Apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu
dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap
apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di
masyarakatnya.
c. Kecemasan
Dan Kurangnya Harga Diri
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan
remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk
“pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan
lainnya).
d. Ketidakmampuan
Untuk Terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan
pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional
maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat.
Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang
e. Perasaan
Tidak Berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena
teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern.
Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita
untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2
masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan
segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
f. Pemujaan Akan Pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan
minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba.
Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru
tentang pengalaman
v POTENSI
GENERASI MUDA
Generasi muda memiliki potensi yang sangat luas jika ia ada
keinginan untuk menggali potensi itu. Potensi itu dapat berupa kademik,
keahlian atau kelebihan mereka dalam suatu bidang. Potensi akan terlihat jika
remaja sungguh-sungguh ingin mewujudkannya dengan niat dan tujuan yang baik.
v TUJUAN
POKOK SOSIALISASI.
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Memberikan keterampilan
kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
b. Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif
c. Membantu
mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di
masyarakat
v MENGEMBANGIKAN
POTENSI GENERASI MUDA
Dalam pengembangan potensi remaja dapat dilakukan dengan
mengikuti kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat, seperti mengikuti
kegiatan karang taruna di lingkungan rumahnya. Dengan mengikuti berbagai
kegiatan remaja dapat belajar mengatasi masalah dengan bertindak positif dan
bekerja sama. Remaja juga dapat membedakan mana yang baik dan buruk.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar